Nama : Agus Gunawan
Npm : 10208061
Kelas : 3EA03
Kalimat penalaran:
1. Bank Indonesia (BI) mengembangkan perannya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui sisi permintaan dan penawaran.
2. Peran BI menghubungi sisi permintaan dengan penawaran, yang bekerja sama dengan pemerintah hingga lembaga internasional.
3. Dari sisi permintaan, BI melakukan penelitian, pelatihan, hingga penyediaan informasi.
4. Sebanyak 27 negara Uni Eropa mencanangkan program European Union Switch Asia dengan mentargetkan pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
5. Hingga Desember 2010, Java Reconstruction Fund (JRF), pelaksana program Uni Eropa telah merekonstruksi lebih dari 15.000 unit rumah dan membangun 1.900 infrastruktur di berbagai daerah.
Kalimat argumentasi:
1. BI pun menggunakan UMKM yang memiliki kualitas produk yang bagus untuk mengajari pengusaha di daerah lain.
2. Kami yang meneliti, yang memberikan acuan kepada bank," kata Santoso. BI meneliti berbagai usaha komoditas dalam menyediakan informasi bagi lembaga keuangan, seperti BPR.
3. Dalam pengembangan klaster ini, BI tidak kerja sendiri, namun diserahkan kepada Kantor Bank Indonesia (KBI), pemerintah daerah, dan dinas terkait.
4. Menurut Agus, dana talangan itu disediakan agar Bulog dapat mengurangi ketergantungannya pada pembiayaan perbankan.
5.
Artikel kalimat penalaran dan argumentasi
1.UE Pertimbangkan Beri USD34 M untuk Utang Yunani
Minggu, 21 Februari 2010 – 16:38 wib
BERLIN – Uni Eropa dikabarkan dapat memberikan bantuan dana untuk utang bersyarat Yunani hingga 25 miliar euro atau setara USD34 miliar.
Dilansir dari AFP, Minggu (21/2/2010), jumlah masing-masing negara yang memberikan kontribusi utang tersebut akan dihitung sesuai dengan posisi mereka di Bank Sentral Eropa.
Oleh karena itu Jerman akan memberikan kontribusi hampir 20 persen dari paket bantuan potensial, setara dengan hingga lima miliar euro, yang akan dibuat pada bagian kredit dan jaminan.
Seperti diketahui, para pemimpin Eropa telah berjanji sebagai solidaritas mereka untuk membantu Yunani, yang memiliki total utang diperkirakan mencapai sekira 300 miliar euro. Kendati demikian pihak Uni Eropa belum mengumumkan apapun mengenai bantuan keuangan yang konkret.
Uni Eropa sendiri telah mengkonfirmasi serangkaian langkah-langkah untuk menempatkan bantuan atas utang Yunani di bawah anggaran pengawasan yang baru.
Yunani berkomitmen untuk mengurangi defisit publik sebesar 12,7 persen dari produk domestik bruto sebanyak empat persen selama 2010. Adapun batas dari negara-negara tunggal di zona mata uang Euro akan dikenakan sebesar tiga persen. Athena juga telah mengumumkan program tabungan utama yang akan dikontrol oleh Komisi Eropa.(ade).
Keterangan
Penalaran : Dilansir dari AFP, Minggu (21/2/2010), jumlah masing-masing negara yang memberikan kontribusi utang tersebut akan dihitung sesuai dengan posisi mereka di Bank Sentral Eropa
Argumentasi : Adapun batas dari negara-negara tunggal di zona mata uang Euro akan dikenakan sebesar tiga persen. Athena juga telah mengumumkan program tabungan utama yang akan dikontrol oleh Komisi Eropa
2. Perancis Ingin Makin Ekspansif di Indonesia
Pemerintah Perancis menginginkan adanya peningkatan investasi dan perdagangan dengan Indonesia. Mereka menilai kapasitas kerja sama ekonomi dengan Indonesia masih dapat ditingkatkan, terutama karena nilai perdagangan kedua negara masih terlalu kecil.
Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Industri Perancis Christine Lagarde mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Jumat (25/2/2011). Lagarde menghadiri konferensi pers bersama Menteri Keuangan Agus Darmawan Wintarto Martowardojo dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution. Ini kegiatan terakhir yang dihadiri Lagarde dalam lawatan dua harinya di Indonesia.
Menurut Lagarde, kunjungan ini merupakan yang pertama kali dilakukan seorang Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Industri Perancis ke Indonesia dalam 14 tahun terakhir. Atas dasar itu, Perancis memanfaatkannya dengan bertemu Wakil Presiden Boediono pada 24 Februari 2011 lalu dengan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan.
Dalam lawatannya ini, Lagarde membawa 40 anggota delegasi yang berasal dari pengusaha. Mereka adalah pebisnis yang bergerak di bidang peluncuran satelit peramalan cuaca dan satelit pertahanan serta transportasi, terutama kereta api. "Adapun perusahaan kami yang sudah ada di Indonesia seperti Carrefour. Kami akan menaikkan investasi di Indonesia ke level yang signifikan. Begitu juga untuk perdagangan yang masih terlalu kecil," katanya.
Dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Gubernur BI Darmin Nasution, Lagarde membahas masalah stabilisasi harga pangan dunia. Lagarde meminta semua negara mewaspadai aksi spekulasi atas harga komoditas pangan.
Darmin mengatakan, hal itu disebabkan sudah banyak instrumen keuangan yang berbasiskan komoditas di pasar keuangan dalam bentuk derivatif. Itu sama sekali tidak berbasiskan kondisi pertanian fundamental. "Dengan menkeu, kami fokus pada kebijakan ekonomi dan isu finansial. Selain itu, kami juga menyinggung pengamanan pangan, pemulihan keuangan dunia, tekanan akibat perubahan iklim, dan spekulasi harga komoditas," katanya.
Keterangan:
Argumentasi
Darmin mengatakan, hal itu disebabkan sudah banyak instrumen keuangan yang berbasiskan komoditas di pasar keuangan dalam bentuk derivatif. Itu sama sekali tidak berbasiskan kondisi pertanian fundamental..
Penalaran
Dalam lawatannya ini, Lagarde membawa 40 anggota delegasi yang berasal dari pengusaha. Mereka adalah pebisnis yang bergerak di bidang peluncuran satelit peramalan cuaca dan satelit pertahanan serta transportasi, terutama kereta api.
3. Menhub: Kerja Sama dengan Krakatau Steel
Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Jumat (25/2/2011), menegaskan, pihaknya saat ini sedang bekerja sama dengan Krakatau Steel untuk mengurai kemacetan di Pelabuhan Merak, Banten. Sebagian arus kendaraan akan dialihkan ke dermaga Krakatau Steel.
Untuk kapal pun, lanjut Freddy, juga akan ditambah lima sampai enam kapal. Sementara ini, katanya, baru ada 20 kapal yang beroperasi. "Kendati penambahan kapal ini belum sampai 30 kapal sebagaimana mestinya," katanya seusai membuka Dies Natalis Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran di Cilincing, Jakarta Utara.
Freddy mengatakan, pihaknya juga akan mengevaluasi 30 operator yang telah diberi izin beroperasi Merak-Bakauheni. Itu untuk mempertegas komitmen para operator dalam memberikan pelayanan penyeberangan. Sebab, sekarang hanya ada 20 kapal yang beroperasi dan itu yang menyebabkan kemacetan di Merak. "Kalau hasil evaluasi menyatakan operator itu tak layak, kami akan buka kesempatan bagi operator lain untuk masuk," ungkapnya.
Keterangan:
Argumentasi
Freddy mengatakan, pihaknya juga akan mengevaluasi 30 operator yang telah diberi izin beroperasi Merak-Bakauheni. Itu untuk mempertegas komitmen para operator dalam memberikan pelayanan penyeberangan. Sebab, sekarang hanya ada 20 kapal yang beroperasi dan itu yang menyebabkan kemacetan di Merak. "Kalau hasil evaluasi menyatakan operator itu tak layak, kami akan buka kesempatan bagi operator lain untuk masuk," ungkapnya.
Penalaran
Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Jumat (25/2/2011), menegaskan, pihaknya saat ini sedang bekerja sama dengan Krakatau Steel untuk mengurai kemacetan di Pelabuhan Merak, Banten. Sebagian arus kendaraan akan dialihkan ke dermaga Krakatau Steel.
4. Bulog Akan Diberi Dana Talangan
Kementerian Keuangan memastikan untuk memberikan dana talangan pengadaan beras. Dana ini akan menekan biaya pengadaan beras Bulog sekitar Rp 300 miliar-Rp 500 miliar. Menteri Keuangan Agus Darmawan Wintarto Martowardojo mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Jumat (25/2/2011).
Menurut Agus, dana talangan itu disediakan agar Bulog dapat mengurangi ketergantungannya pada pembiayaan perbankan. Selama ini Bulog harus mencari pembiayaan bank untuk mendanai pengadaan beras. Hal tersebut menyebabkan Bulog harus menanggung bunga pinjaman. "Kami akan menyisihkan dana talangan ini agar Bulog tidak perlu ke bank lagi," katanya.
Semua kebijakan pemerintah yang terkait dengan perberasan akan terus dijalankan meskipun ada desakan kepada pemerintah untuk menaikkan tarif bea masuk impor beras. Pemerintah harus memastikan pasokan beras bagi rakyat miskin mencukupi sehingga tidak terjadi gejolak harga di masyarakat.
Dengan demikian, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 241 tahun 2011 (tentang tarif bea masuk beras) tetap dijalankan. Peraturanini menetapkan pada akhir Maret 2011 atau mulai 1 April 2011 bea masuk beras akan dinaikkan dari nol persen menjadi Rp 450 per kilogram (kg).
Sebelumnya, dalam Rapat Kerja Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo dengan Komisi XI DPR pada 2 Februari 2011, beberapa anggota Komisi XI mendesak pencabutan Peraturan Menteri Keuangan No 241/2010.
Itu dikarenakan di beberapa daerah sudah muncul panen raya. Peraturan tersebut menetapkan tarif bea masuk beras ditetapkan nol persen dan baru akan dinaikkan menjadi Rp 450 per kg pada 1 April 2011. Peraturan ini dinilai anggota Komisi XI sebagai penyebab turunnya harga gabah di tingkat petani dari Rp 3.400 per kg menjadi Rp 2.600 per kg.
Keterangan:
Argumentasi
Menurut Agus, dana talangan itu disediakan agar Bulog dapat mengurangi ketergantungannya pada pembiayaan perbankan. Selama ini Bulog harus mencari pembiayaan bank untuk mendanai pengadaan beras. Hal tersebut menyebabkan Bulog harus menanggung bunga pinjaman. "Kami akan menyisihkan dana talangan ini agar Bulog tidak perlu ke bank lagi,
Penalaran
Kementerian Keuangan memastikan untuk memberikan dana talangan pengadaan beras. Dana ini akan menekan biaya pengadaan beras Bulog sekitar Rp 300 miliar-Rp 500 miliar.
5. Infrastruktur Bahan Bakar Gas Tak Tumbuh
Penggunaan gas sebagai energi alternatif selain Bahan Bakar Minyak (BBM) belum ditunjang infrastruktur yang memadai. Salah satunya jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang sedikit, hanya sekitar 10 stasiun di Jakarta.
"Dengan 70 persen sumber energi ada di luar Pulau Jawa, sedangkan 70 persen pemakai ada di Pulau Jawa, maka harus ada alternatif (BBM), yaitu gas," tutur Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia(HIPMI), Andhika Anindyaguna, di Jakarta, Kamis (24/2/2011).
Ia bicara saat diskusi dampak kebijakan pembatasan subsidi BBM terhadap kelangsungan UKM di Sekretariat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Jl Majapahit, Jakarta Pusat.
Menurut dia, infrastruktur gas tidak tumbuh, sehingga jika ada pembatasan BBM seperti yang akan diberlakukan, infrastruktur gas menjadi penting diperhatikan, khususnya di Jakarta.
"Masalahnya, infrastruktur gas, peralatan konverter disediakan gratis, tapi SPBG jarang," kata Andhika. Jika melihat data subsidi energi dalam RAPBN 2011 sebesar Rp 133,8 trilun, menurut Andhika, 10 persen atau sekitar RP 13 triliun cukup untuk membangun sekitar 650 SPBG. Biaya per SPBG itu sekitar Rp 20-30 miliar.
Adapun suplai gas bisa mengambil 5-10 persen dari 825 juta kaki kubik yang dialirkan PGN tiap hari. "Kalau 80 juta kaki kubik dialirkan untuk mengisi 600 lebih depo gas, pemberlakuan kuota BBM tidak menjadi masalah," tambahnya. "Jika pemerintah siap Go Gas, maka industri otomotif dapat menyesuaikan lima tahun ke depan. Ini akan berkoordinasi dengan menteri transportasi, pengusaha transportasi dan lainnya."
Kemungkinan Penyimpangan Dari Pembatasan Subsidi Kebijakan pembatasan subsidi dapat menyebabkan penyimpangan. Sugiyono, peneliti Indef mengemukakan, kemungkinan angkutan umum yang tadinya tidak aktif menjadi aktif, atau mereka bisa jadi pengecer.
"Ini dapat terjadi karena kita belum mendapat polanya (teknis) dari pemerintah seperti apa," jelasnya. Sedangkan Ketua IWAPI, Rini Fahmi Idris, berpendapat, pembatasan subsidi BBM juga memungkinkan masyarakat akan membeli BBM produk asing, seperti Shell atau Petronas, yang selisih harganya tipis tapi kualitasnya lebih baik.
Menhub: Kerja Sama dengan Krakatau Steel
Keterangan:
Argumentasi
"Masalahnya, infrastruktur gas, peralatan konverter disediakan gratis, tapi SPBG jarang," kata Andhika.
Penalaran
Penggunaan gas sebagai energi alternatif selain Bahan Bakar Minyak (BBM) belum ditunjang infrastruktur yang memadai. Salah satunya jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang sedikit, hanya sekitar 10 stasiun di Jakarta.
Sumber :
• http://economy.okezone.com/read/2010/02/21/213/305704/ue-pertimbangkan-beri-usd34-m-untuk-utang-yunani.
• Kompas.com
Jumat, 25 Februari 2011
Minggu, 02 Januari 2011
Rabu, 08 Desember 2010
fungsi sikap dan pengaruhnya terhadap perilaku konsumen
Nama : Agus Gunawan
Kelas : 3EA03
NPM : 10208061
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.adapun sikap adalah Perasaan dari konsumen (positif dan negatif) dari suatu objek setelah dia mengevaluasi objek tersebut. Semakin banyak objek yang dievaluasi akan semakin banyak sikap yang terbentuk.
Fungsi Sikap : Fungsi penyesuaian, Ego Defensive, Ekspresi Nilai, dan Pengetahuan.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Sumber :
http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/
http://ank22489.blogspot.com/2010/11/tugas-perilaku-konsumen-2_3523.html
Kelas : 3EA03
NPM : 10208061
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.adapun sikap adalah Perasaan dari konsumen (positif dan negatif) dari suatu objek setelah dia mengevaluasi objek tersebut. Semakin banyak objek yang dievaluasi akan semakin banyak sikap yang terbentuk.
Fungsi Sikap : Fungsi penyesuaian, Ego Defensive, Ekspresi Nilai, dan Pengetahuan.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Sumber :
http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/
http://ank22489.blogspot.com/2010/11/tugas-perilaku-konsumen-2_3523.html
Syarat Syarat Segmentasi Yang Efektif
Nama : Agus Gunawan
Kelas : 3EA03
NPM : 10208061
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.
Sumber :
http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/
kesimpulan :
suatu segmentasi yang efektif akan dapat membuahkan hasil yang bagus, juga dapat mengukur seberapa jauh potensi pembeli atau konsumen akan kebutuhan sehari harinya. Pasar yang tersegmentasi dengan baik dapat dijangkau dan dilayani lebih efisien. Selain itu, pasar yang tersegmentasi dengan baik lebih mudah dikelola, karena segmentasi pasar bisa diartikan pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
Kelas : 3EA03
NPM : 10208061
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.
Sumber :
http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/
kesimpulan :
suatu segmentasi yang efektif akan dapat membuahkan hasil yang bagus, juga dapat mengukur seberapa jauh potensi pembeli atau konsumen akan kebutuhan sehari harinya. Pasar yang tersegmentasi dengan baik dapat dijangkau dan dilayani lebih efisien. Selain itu, pasar yang tersegmentasi dengan baik lebih mudah dikelola, karena segmentasi pasar bisa diartikan pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
Kamis, 02 Desember 2010
Produk Positioning
Nama : Agus Gunawan
Kelas : 3EA03
NPM : 10208061
Product Positioning
Dalam proses positioning selalu dimulai product positioning. Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (1985: 37), yang juga mengemukakan definisi product positioning
sebagai berikut:
“The positioning process should begin with the product themselves. To gain a strong product positioning, a company must differentiate its product from all other products on the market. The goal is to give theproduct a unique position in the market place.”
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna(1985:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut sebagai The Golden Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu mengkutitrend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond,).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
Positioning Sebagai Pendukung Pembentukan Citra Produk
1. Penonjolan Karakteristik Produk
Pengiklan bisa memilih karakter apa paling menonjol pada produk mereka. Contoh adalah teh botol tidak diposisikan sebagai minuman teh panas, namun diposisikan sebagai minuman ringan yang sama dengan cola. Sehingga teh botol bukanlah teh yang harus diminum pada saat minum teh di sore hari, tetapi minuman tepat untuk perjalanan atau sebagai penutup setelah makan.
2. Penonjolan Harga
Contoh operator telepon A dengan penawaran koneksi Blackberry(BB) dengan harga kisaran Rp. 100.000,- perbulan. Kemudian operator B juga mencoba menawarkan dengan harga yang lebih murah, di harga kisaran Rp. 80.000,- perbulan. Dengan demikian operator B mengklaim hingga saat ini program BB merekalah yang termurah.
3. Penonjolan Fungsi/Kegunaan
Suatu produk dikaitkan dengan kegunaan khusus, meskipun pada dasarnya memiliki fungsi yang sama.
Contoh produk obat sakit kepala A mengklaim obatnya bisa segera menyembuhkan sakit kepala seketika. Produk B juga mengklaim hal yang sama, namun mereka menambahkan khasiat-khasiat lainnya. Padahal jika dilihat dari kandungan obatnya memiliki kesamaan.
4. Positioning menurut pemakai
Produk yang sangat tua menggunakan strategi ini adalah sabun Lux. Dengan memposisikan diri bahwa produk ini dipakai oleh bintang bintang film kondang.
Produk lain yang menggunakan strategi ini adalah produk-produk kosmetik, oli, dan beberapa produk mobil. Setiap public figure yang dipilih membawa image sendiri sesuai dengan kondisinya.
5. Positioning menurut kelas produk
Beberapa produk yang “terjepit” perlu melakukan keputusan positioning yang kritis dengan mengaitkannya pada kelas produk yang bersangkutan. Misalnya, produk 7-Up terjepit di antara produk minuman cola Pepsi dan Coca-Cola, sehingga ia menggunakan slogan “7-Up is the uncola drink. But with a better taste” untuk memposisikan dirinya.
6. Positioning dengan menggunakan simbol-simbol budaya
Simbol yang dijadikan identifikasi ini memiliki arti penting bagi konsumen. Simbol ini tidak digunakan oleh posisioning pesaing. Misalnya produk Mustika Ratu diposisikan sebagai produk yang mewarisi budaya Kraton di Jawa.
7. Positioning langsung terhadap pesaing
Di Amerika perusahaan persewaan mobil Avis secara langsung memposisikan diri dengan pesaingnya, yaitu Hertz dengan slogan “We are number two, so we try harder”. Strategi ini berhasil melekat dalam benak konsumen. Banyak orang memilih Avis yang lebih rendah (underdog), tetapi memiliki semangat kerja yang hebat.
Re-positioning
Merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk , jalinan kompetitor yang ada dan mengubah citra yang ada di benak konsumen.
Karakteristik Positioning
Positioning harus mempunyai arti khusus di mata pelanggan dan kompetitor
Positioning harus dapat dipercaya
Positioning harus unik
Evolusi Positioning
Konsep positioning berawal dari munculnya produk/jasa dari pesaing.
Gagasan positioning berasal dari identifikasi kebutuhan pelanggan dan bagaimana memenuhinya.
Diferensiasi Kompetif
Perspektif positioning berkenaan dengan produk/jasa yang telah ada dalam benak pelanggan.
Positioning bergantung pada kemampuan perusahaan memberi ciri lain dibanding pesaing.
Pelanggan membuat keputusan beli berdasar pada nilai optimal espektasinya.
Aktivitas penjualan dan pemasaran dapat dikembangkan menjadi serangkaian sistem yang lebih rinci dan detail.
Konsep Rantai Nilai
Teknik analisis nilai produk/jasa di mata konsumen dikenal dengan rantai nilai.
Rantai nilai digunakan untuk memastikan adanya sumber keunggulan diferensiasi dengan biaya yang optimal.
Rantai nilai juga digunakan utk mencek kecocokan dgn distributur dan pemasok.
Rantai nilai dapat digunakan pula sbg benchmarking kompetitif.
Sumber :
http://www.denbagus.com/positioning-sebagai-pendukung-pembentukan-citra-produk/
dosen.amikom.ac.id/.../POSITIONING%20DAN%20DIFERENSIASI.ppt –
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html
kesimpulan:
Positioning merupakan tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya.
Kelas : 3EA03
NPM : 10208061
Product Positioning
Dalam proses positioning selalu dimulai product positioning. Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (1985: 37), yang juga mengemukakan definisi product positioning
sebagai berikut:
“The positioning process should begin with the product themselves. To gain a strong product positioning, a company must differentiate its product from all other products on the market. The goal is to give theproduct a unique position in the market place.”
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna(1985:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut sebagai The Golden Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu mengkutitrend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond,).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
Positioning Sebagai Pendukung Pembentukan Citra Produk
1. Penonjolan Karakteristik Produk
Pengiklan bisa memilih karakter apa paling menonjol pada produk mereka. Contoh adalah teh botol tidak diposisikan sebagai minuman teh panas, namun diposisikan sebagai minuman ringan yang sama dengan cola. Sehingga teh botol bukanlah teh yang harus diminum pada saat minum teh di sore hari, tetapi minuman tepat untuk perjalanan atau sebagai penutup setelah makan.
2. Penonjolan Harga
Contoh operator telepon A dengan penawaran koneksi Blackberry(BB) dengan harga kisaran Rp. 100.000,- perbulan. Kemudian operator B juga mencoba menawarkan dengan harga yang lebih murah, di harga kisaran Rp. 80.000,- perbulan. Dengan demikian operator B mengklaim hingga saat ini program BB merekalah yang termurah.
3. Penonjolan Fungsi/Kegunaan
Suatu produk dikaitkan dengan kegunaan khusus, meskipun pada dasarnya memiliki fungsi yang sama.
Contoh produk obat sakit kepala A mengklaim obatnya bisa segera menyembuhkan sakit kepala seketika. Produk B juga mengklaim hal yang sama, namun mereka menambahkan khasiat-khasiat lainnya. Padahal jika dilihat dari kandungan obatnya memiliki kesamaan.
4. Positioning menurut pemakai
Produk yang sangat tua menggunakan strategi ini adalah sabun Lux. Dengan memposisikan diri bahwa produk ini dipakai oleh bintang bintang film kondang.
Produk lain yang menggunakan strategi ini adalah produk-produk kosmetik, oli, dan beberapa produk mobil. Setiap public figure yang dipilih membawa image sendiri sesuai dengan kondisinya.
5. Positioning menurut kelas produk
Beberapa produk yang “terjepit” perlu melakukan keputusan positioning yang kritis dengan mengaitkannya pada kelas produk yang bersangkutan. Misalnya, produk 7-Up terjepit di antara produk minuman cola Pepsi dan Coca-Cola, sehingga ia menggunakan slogan “7-Up is the uncola drink. But with a better taste” untuk memposisikan dirinya.
6. Positioning dengan menggunakan simbol-simbol budaya
Simbol yang dijadikan identifikasi ini memiliki arti penting bagi konsumen. Simbol ini tidak digunakan oleh posisioning pesaing. Misalnya produk Mustika Ratu diposisikan sebagai produk yang mewarisi budaya Kraton di Jawa.
7. Positioning langsung terhadap pesaing
Di Amerika perusahaan persewaan mobil Avis secara langsung memposisikan diri dengan pesaingnya, yaitu Hertz dengan slogan “We are number two, so we try harder”. Strategi ini berhasil melekat dalam benak konsumen. Banyak orang memilih Avis yang lebih rendah (underdog), tetapi memiliki semangat kerja yang hebat.
Re-positioning
Merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk , jalinan kompetitor yang ada dan mengubah citra yang ada di benak konsumen.
Karakteristik Positioning
Positioning harus mempunyai arti khusus di mata pelanggan dan kompetitor
Positioning harus dapat dipercaya
Positioning harus unik
Evolusi Positioning
Konsep positioning berawal dari munculnya produk/jasa dari pesaing.
Gagasan positioning berasal dari identifikasi kebutuhan pelanggan dan bagaimana memenuhinya.
Diferensiasi Kompetif
Perspektif positioning berkenaan dengan produk/jasa yang telah ada dalam benak pelanggan.
Positioning bergantung pada kemampuan perusahaan memberi ciri lain dibanding pesaing.
Pelanggan membuat keputusan beli berdasar pada nilai optimal espektasinya.
Aktivitas penjualan dan pemasaran dapat dikembangkan menjadi serangkaian sistem yang lebih rinci dan detail.
Konsep Rantai Nilai
Teknik analisis nilai produk/jasa di mata konsumen dikenal dengan rantai nilai.
Rantai nilai digunakan untuk memastikan adanya sumber keunggulan diferensiasi dengan biaya yang optimal.
Rantai nilai juga digunakan utk mencek kecocokan dgn distributur dan pemasok.
Rantai nilai dapat digunakan pula sbg benchmarking kompetitif.
Sumber :
http://www.denbagus.com/positioning-sebagai-pendukung-pembentukan-citra-produk/
dosen.amikom.ac.id/.../POSITIONING%20DAN%20DIFERENSIASI.ppt –
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html
kesimpulan:
Positioning merupakan tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya.
Produk Posotioning
Nama : Agus Gunawan
Kelas : 3EA03
NPM : 10208061
Product Positioning
Dalam proses positioning selalu dimulai product positioning. Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (1985: 37), yang juga mengemukakan definisi product positioning
sebagai berikut:
“The positioning process should begin with the product themselves. To gain a strong product positioning, a company must differentiate its product from all other products on the market. The goal is to give theproduct a unique position in the market place.”
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna(1985:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut sebagai The Golden Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu mengkutitrend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond,).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
Positioning Sebagai Pendukung Pembentukan Citra Produk
1. Penonjolan Karakteristik Produk
Pengiklan bisa memilih karakter apa paling menonjol pada produk mereka. Contoh adalah teh botol tidak diposisikan sebagai minuman teh panas, namun diposisikan sebagai minuman ringan yang sama dengan cola. Sehingga teh botol bukanlah teh yang harus diminum pada saat minum teh di sore hari, tetapi minuman tepat untuk perjalanan atau sebagai penutup setelah makan.
2. Penonjolan Harga
Contoh operator telepon A dengan penawaran koneksi Blackberry(BB) dengan harga kisaran Rp. 100.000,- perbulan. Kemudian operator B juga mencoba menawarkan dengan harga yang lebih murah, di harga kisaran Rp. 80.000,- perbulan. Dengan demikian operator B mengklaim hingga saat ini program BB merekalah yang termurah.
3. Penonjolan Fungsi/Kegunaan
Suatu produk dikaitkan dengan kegunaan khusus, meskipun pada dasarnya memiliki fungsi yang sama.
Contoh produk obat sakit kepala A mengklaim obatnya bisa segera menyembuhkan sakit kepala seketika. Produk B juga mengklaim hal yang sama, namun mereka menambahkan khasiat-khasiat lainnya. Padahal jika dilihat dari kandungan obatnya memiliki kesamaan.
4. Positioning menurut pemakai
Produk yang sangat tua menggunakan strategi ini adalah sabun Lux. Dengan memposisikan diri bahwa produk ini dipakai oleh bintang bintang film kondang.
Produk lain yang menggunakan strategi ini adalah produk-produk kosmetik, oli, dan beberapa produk mobil. Setiap public figure yang dipilih membawa image sendiri sesuai dengan kondisinya.
5. Positioning menurut kelas produk
Beberapa produk yang “terjepit” perlu melakukan keputusan positioning yang kritis dengan mengaitkannya pada kelas produk yang bersangkutan. Misalnya, produk 7-Up terjepit di antara produk minuman cola Pepsi dan Coca-Cola, sehingga ia menggunakan slogan “7-Up is the uncola drink. But with a better taste” untuk memposisikan dirinya.
6. Positioning dengan menggunakan simbol-simbol budaya
Simbol yang dijadikan identifikasi ini memiliki arti penting bagi konsumen. Simbol ini tidak digunakan oleh posisioning pesaing. Misalnya produk Mustika Ratu diposisikan sebagai produk yang mewarisi budaya Kraton di Jawa.
7. Positioning langsung terhadap pesaing
Di Amerika perusahaan persewaan mobil Avis secara langsung memposisikan diri dengan pesaingnya, yaitu Hertz dengan slogan “We are number two, so we try harder”. Strategi ini berhasil melekat dalam benak konsumen. Banyak orang memilih Avis yang lebih rendah (underdog), tetapi memiliki semangat kerja yang hebat.
Re-positioning
Merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk , jalinan kompetitor yang ada dan mengubah citra yang ada di benak konsumen.
Karakteristik Positioning
Positioning harus mempunyai arti khusus di mata pelanggan dan kompetitor
Positioning harus dapat dipercaya
Positioning harus unik
Evolusi Positioning
Konsep positioning berawal dari munculnya produk/jasa dari pesaing.
Gagasan positioning berasal dari identifikasi kebutuhan pelanggan dan bagaimana memenuhinya.
Diferensiasi Kompetif
Perspektif positioning berkenaan dengan produk/jasa yang telah ada dalam benak pelanggan.
Positioning bergantung pada kemampuan perusahaan memberi ciri lain dibanding pesaing.
Pelanggan membuat keputusan beli berdasar pada nilai optimal espektasinya.
Aktivitas penjualan dan pemasaran dapat dikembangkan menjadi serangkaian sistem yang lebih rinci dan detail.
Konsep Rantai Nilai
Teknik analisis nilai produk/jasa di mata konsumen dikenal dengan rantai nilai.
Rantai nilai digunakan untuk memastikan adanya sumber keunggulan diferensiasi dengan biaya yang optimal.
Rantai nilai juga digunakan utk mencek kecocokan dgn distributur dan pemasok.
Rantai nilai dapat digunakan pula sbg benchmarking kompetitif.
Sumber :
http://www.denbagus.com/positioning-sebagai-pendukung-pembentukan-citra-produk/
dosen.amikom.ac.id/.../POSITIONING%20DAN%20DIFERENSIASI.ppt –
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html
kesimpulan:
Positioning merupakan tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya.
Kelas : 3EA03
NPM : 10208061
Product Positioning
Dalam proses positioning selalu dimulai product positioning. Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (1985: 37), yang juga mengemukakan definisi product positioning
sebagai berikut:
“The positioning process should begin with the product themselves. To gain a strong product positioning, a company must differentiate its product from all other products on the market. The goal is to give theproduct a unique position in the market place.”
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna(1985:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut sebagai The Golden Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu mengkutitrend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond,).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
Positioning Sebagai Pendukung Pembentukan Citra Produk
1. Penonjolan Karakteristik Produk
Pengiklan bisa memilih karakter apa paling menonjol pada produk mereka. Contoh adalah teh botol tidak diposisikan sebagai minuman teh panas, namun diposisikan sebagai minuman ringan yang sama dengan cola. Sehingga teh botol bukanlah teh yang harus diminum pada saat minum teh di sore hari, tetapi minuman tepat untuk perjalanan atau sebagai penutup setelah makan.
2. Penonjolan Harga
Contoh operator telepon A dengan penawaran koneksi Blackberry(BB) dengan harga kisaran Rp. 100.000,- perbulan. Kemudian operator B juga mencoba menawarkan dengan harga yang lebih murah, di harga kisaran Rp. 80.000,- perbulan. Dengan demikian operator B mengklaim hingga saat ini program BB merekalah yang termurah.
3. Penonjolan Fungsi/Kegunaan
Suatu produk dikaitkan dengan kegunaan khusus, meskipun pada dasarnya memiliki fungsi yang sama.
Contoh produk obat sakit kepala A mengklaim obatnya bisa segera menyembuhkan sakit kepala seketika. Produk B juga mengklaim hal yang sama, namun mereka menambahkan khasiat-khasiat lainnya. Padahal jika dilihat dari kandungan obatnya memiliki kesamaan.
4. Positioning menurut pemakai
Produk yang sangat tua menggunakan strategi ini adalah sabun Lux. Dengan memposisikan diri bahwa produk ini dipakai oleh bintang bintang film kondang.
Produk lain yang menggunakan strategi ini adalah produk-produk kosmetik, oli, dan beberapa produk mobil. Setiap public figure yang dipilih membawa image sendiri sesuai dengan kondisinya.
5. Positioning menurut kelas produk
Beberapa produk yang “terjepit” perlu melakukan keputusan positioning yang kritis dengan mengaitkannya pada kelas produk yang bersangkutan. Misalnya, produk 7-Up terjepit di antara produk minuman cola Pepsi dan Coca-Cola, sehingga ia menggunakan slogan “7-Up is the uncola drink. But with a better taste” untuk memposisikan dirinya.
6. Positioning dengan menggunakan simbol-simbol budaya
Simbol yang dijadikan identifikasi ini memiliki arti penting bagi konsumen. Simbol ini tidak digunakan oleh posisioning pesaing. Misalnya produk Mustika Ratu diposisikan sebagai produk yang mewarisi budaya Kraton di Jawa.
7. Positioning langsung terhadap pesaing
Di Amerika perusahaan persewaan mobil Avis secara langsung memposisikan diri dengan pesaingnya, yaitu Hertz dengan slogan “We are number two, so we try harder”. Strategi ini berhasil melekat dalam benak konsumen. Banyak orang memilih Avis yang lebih rendah (underdog), tetapi memiliki semangat kerja yang hebat.
Re-positioning
Merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk , jalinan kompetitor yang ada dan mengubah citra yang ada di benak konsumen.
Karakteristik Positioning
Positioning harus mempunyai arti khusus di mata pelanggan dan kompetitor
Positioning harus dapat dipercaya
Positioning harus unik
Evolusi Positioning
Konsep positioning berawal dari munculnya produk/jasa dari pesaing.
Gagasan positioning berasal dari identifikasi kebutuhan pelanggan dan bagaimana memenuhinya.
Diferensiasi Kompetif
Perspektif positioning berkenaan dengan produk/jasa yang telah ada dalam benak pelanggan.
Positioning bergantung pada kemampuan perusahaan memberi ciri lain dibanding pesaing.
Pelanggan membuat keputusan beli berdasar pada nilai optimal espektasinya.
Aktivitas penjualan dan pemasaran dapat dikembangkan menjadi serangkaian sistem yang lebih rinci dan detail.
Konsep Rantai Nilai
Teknik analisis nilai produk/jasa di mata konsumen dikenal dengan rantai nilai.
Rantai nilai digunakan untuk memastikan adanya sumber keunggulan diferensiasi dengan biaya yang optimal.
Rantai nilai juga digunakan utk mencek kecocokan dgn distributur dan pemasok.
Rantai nilai dapat digunakan pula sbg benchmarking kompetitif.
Sumber :
http://www.denbagus.com/positioning-sebagai-pendukung-pembentukan-citra-produk/
dosen.amikom.ac.id/.../POSITIONING%20DAN%20DIFERENSIASI.ppt –
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html
kesimpulan:
Positioning merupakan tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya.
Langganan:
Postingan (Atom)